Rabu, 05 November 2014

Perbedaan Budaya Barat dan Budaya Timur



            Berbicara tentang perbedaan budaya barat dan timur, maka perlu dipandang dari beragam aspek mulai dari adat istiadat, gaya hidup, cara berpakaian, makanan, cara berpikir, teknologi, transportasi, sopan santun dan sebagainya. Baik budaya barat atau timur, masing-masing punya kelebihan dan kekurangan.

·       Budaya Barat
            Letak perbedaan antara budaya barat dan timur bisa pertama kali dilihat dari etika moral, adat istiadat dan cara penyelesaian masalah. Budaya barat mengenal etika moral yang lebih bebas, dimana masyarakat tidak malu mengumbar kemesraan seperti berciuman di depan publik. Adat istiadat tidak terlalu kuat, pengaruhnya sangat lemah bila dibandingkan hukum negara. Penyelesaian sebuah masalah dalam budaya barat langsung ke inti utama, tak berbelit-belit dan masalah lebih cepat terselesaikan.
            Budaya barat terkenal dengan kebebasan, baik dalam gaya berpakaian ataupun pergaulan. Setiap orang punya hak untuk mengekspresikan cara berpakaian, entah itu terbuka ataupun tertutup. Mereka tak pernah malu akan pakaian yang dikenakan. Pembatasan dalam hal pergaulan tidak begitu ketat, kumpul kebo ataupun perilaku seks bebas seakan bukan hal tabu. Meskipun begitu, masyarakat dikenal bersifat individualisme, lebih mementingkan diri sendiri.
            Perbedaan budaya barat dan timur juga terletak dalam penyediaan fasilitas, penggunaan teknologi dan pemanfaatan waktu. Fasilitas publik tersedia dalam jumlah yang memadai, menjangkau semua elemen masyarakat. Kemajuan teknologi sangat terasa di beberapa sektor. Penganut budaya barat punya prinsip, time is money, dimana waktu benar-benar dihargai.

·       Budaya Timur
            Budaya timur mempunyai etika moral dan adat istiadat yang lebih ketat, namun dalam penyelesaian masalah sedikit lebih rumit. Beragam adat istiadat masih dijunjung tinggi oleh masyarakat bahkan bersanding dengan hukum negara. Orang penganut budaya ketimuran sedikit terbelit-belit dalam menyelesaikan masalah dan tertutup.
            Perbedaanbudaya barat dan timur tampak jelas dari pergaulan dan gaya berpakaian. Orang penganut budaya ketimuran masih menjunjung tinggi masalah kesopanan dalam berpakaian, lebih tertutup dan tak terlalu terbuka. Penganut budaya ketimuran tidak menyukai pergaulan yang terlalu bebas dan merusak moral, namun mereka termasuk golongan masyarakat yang ramah dan gemar gotong royong.
            Penganut budaya ketimuran sering terlena dengan waktu, tak dimanfaatkan dengan baik. Kemajuan teknologi tergolong sedikit lambat dan kurang merata, begitu juga ketersediaan fasilitas publik yang masih terbatas untuk beberapa kalangan saja.

·         Kesimpulan Perbedaan Antara Budaya Barat Dan Timur
            Perbedaan budaya barat dan timur tampak jelas dari beragam aspek, keduanya saling berseberangan satu sama lain. Budaya barat sering dipandang negatif oleh penganut budaya ketimuran, namun unggul di sektor teknologi. Budaya timur sering dipandang kaku oleh penganut budaya kebaratan, namun unggul dalam hal moral, sopan santun dan adat istiadat.




Sumber : http://apaperbedaan.blogspot.com/2014/04/perbedaan-antara-budaya-barat-dan-timur.html




Sabtu, 01 November 2014

Kesenjangan Sosial


Pendahulan
I.1 Latar Belakang
Sekarang ini secara kenyataan di Indonesia masih terdapat kesenjangan sosial di dalam masyarakat. Indonesia memiliki jumlah penduduk yang tidak sedikit jumlahnya. Hal ini dikarenakan Indonesia terdiri atas pulau-pulau dan beragam suku dan budayanya. Jumlah penduduk yang banyak ini tentunya menimbulkan banyak masalah, antara lain kemiskinan, masalah pendidikan, dan lain-lain.
        Hal-hal simpel yang seperti itulah, yang memicu timbulnya kesenjangan sosial di dalam kehidupan masyarakat. Biasanya orang-orang yang berada di kalangan atas lah yang membuat jarak dengan sesama.
salah satu kesenjangan sosial nya kemiskinan. Penyebabnya antara lain kurangnya rasa kepedulian terhadap sesama, terlebih lagi bagi mereka yang mempunyai kelebihan di bidang ekonomi, yang masih kurang akan rasa kedermawanan nya. Dengan meningkatkan kedermawanan bisa dijadkan salah satu upaya  untuk mengurangi kesenjangan sosial,  dan butuh nya keterlibatan antar sesama.

I.2  Identifikasi Masalah
1.  Siapa saja yang teribat dalam hal kesosialan?
2. Bagaimana mengatasi kesenjangan sosial dalam masyarakat?





Pembahasan
Kesenjangan sosial merupakan salah satu masalah yang terjadi di negeri ini. Kesenjangan sosial adalah sebuah fenomena yang terjadi pada masyarakat Indonesia dan masyarakat di dunia yang disebabkan oleh perbedaan dalam hal kualitas hidup yang sangat mencolok. Fenomena ini dapat terjadi pada negara manapunDalam hal kesenjangan sosial sangatlah mencolok dari berbagai aspek misalnya dalam aspek keadilanpun bisa terjadi. Antara orang kaya dan miskin sangatlah dibedakan dalam aspek apapun, orang desa yang merantau dikotapun ikut terkena dampak dari hal ini,memang benar kalau dikatakan bahwa “ Yang kaya makin kaya,yang miskin makin miskin”. Adanya ketidak pedulian terhadap sesama ini dikarenakan adanya kesenjangna yang terlalu mencolok antara yang “kaya” dan yang “miskin”. Banyak orang kaya yang memandang rendah kepada golongan bawah,apalagi jika ia miskin dan juga kotor,jangankan menolong,sekedar melihatpun mereka enggan.
 Salah satu upaya mengurangi kesenjangan sosial dalam lampiran Kabar berita yang tersedia adalah dengan menumbuhkan rasa kedermawanan dan menjadikan kedermawanan itu sebagai tradisi. Salah satu pengusaha pendiri Tahir Foundation, Dato Sri Tahir yang berupaya mewujudkan kedermawanan sosial di Indonesia itu ingin filantropis menjadi budaya di Indonesia.
Semangat dan kerja filantropis di Indonesia memang belum sekuat seperti di Negara maju, meski sebenarnya kerja filantropis sangat membantu memberi harapan bagi mereka yang belum beruntung.
Menurut lampiran Kabar berita yang dibahas Guru Besar Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Indonesia, Bambang Shergi Laksmono mengatakan filantropisme sendiri akan mulai terasakan ketika seseorang yang memiliki materi berusaha mencari makna yang lebih dalam kehidupannya melalui aktivitas kemanusiaan.


Sementara itu di satu sisi, angka kemiskinan masih cukup tinggi di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat terdapat 28 juta lebih penduduk yang hidup dalam kemiskinan. Di sisi lainnya, anggaran negara untuk memberantas kemiskinan masih terbatas, maka kedermawanan dibutuhkan

·        Pihak – pihak yang terlibat
1.      Masyarakat.
2.      Pemerintah.
3.      Orang – orang yang mampu dalam bidang ekonomi.
4.      Para ahli di bidang sosial ekonomi.

·        Solusi Pemecahan
Sesuai masalah di atas maka solusi pemecahaan untuk mengurangi kesenjangan sosial dan memperkecil angka kemiskinan diperlukan:
1.      Meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama.
2.      Menjadikan kedermawanan sebagai tradisi
3.      Penambahan anggaran Negara untuk mengentaskan kemiskinan
4.      Memberikan motivasi semangat kerja untuk meningkatkan produktivitas rakyat Indonesia, sehingga dapat meningkatkan pendapatan per kapita.
5.      Menumbuhkan semangat kedermawanan bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat yang sudah mampu di bidang ekonomi, sehingga bisa dirasakan manfaatnya bagi rakyat yang ekonominya lemah.
6.      Memperbanyak lembaga-lembaga sosial baik dari pemerintah maupun dari swadaya masyarakat, untuk lebih mempercepat pemerataan di bidang sosial.
7.      Membuka lapangan kerja baru, sehingga member peluang yang lebih banyak kepada tenaga-tenaga kerja.


Penutup
II.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, penulis dapat member kesimpulan, yaitu sebagai berikut:
             Kesenjangan sosial terjadi akibat banyaknya rakyat miskin dan pengangguran di Indonesia dll. Banyaknya kemiskinan inilah yang menjadi tombak bagaimana kesenjangan sosial bisa terjadi. Dibutuhkan keterlibatan antar sesama manusia dan juga  bantuan keterlibatan pemerintah. Ada beberapa solusi pemecahan yang bisa dilakukan diantaranya :
1.       Meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama.
2.      Penambahan anggaran Negara untuk mengentaskan kemiskinan
3.      Memberikan motivasi semangat kerja untuk meningkatkan produktivitas rakyat Indonesia, sehingga dapat meningkatkan pendapatan per kapita.
4.      dll

II.2 Saran
Berdasarkan sajian data sosial diatas saran kami apabila usaha – usaha dalam pemecahan solusi dilaksanakan dengan sungguh sungguh terarah dan secara terus menerus dan menjadikan kedermawanan sebagai tradisi. Diharapkan dapat mengurangi kesenjangan sosial bagi masyarakat Indonesia di masa depan.






Daftar Pustaka
http://ayuyadian.blogspot.com/2013/10/makalah-tentang-kesenjangan-sosial-di.html