Rabu, 05 November 2014

Perbedaan Budaya Barat dan Budaya Timur



            Berbicara tentang perbedaan budaya barat dan timur, maka perlu dipandang dari beragam aspek mulai dari adat istiadat, gaya hidup, cara berpakaian, makanan, cara berpikir, teknologi, transportasi, sopan santun dan sebagainya. Baik budaya barat atau timur, masing-masing punya kelebihan dan kekurangan.

·       Budaya Barat
            Letak perbedaan antara budaya barat dan timur bisa pertama kali dilihat dari etika moral, adat istiadat dan cara penyelesaian masalah. Budaya barat mengenal etika moral yang lebih bebas, dimana masyarakat tidak malu mengumbar kemesraan seperti berciuman di depan publik. Adat istiadat tidak terlalu kuat, pengaruhnya sangat lemah bila dibandingkan hukum negara. Penyelesaian sebuah masalah dalam budaya barat langsung ke inti utama, tak berbelit-belit dan masalah lebih cepat terselesaikan.
            Budaya barat terkenal dengan kebebasan, baik dalam gaya berpakaian ataupun pergaulan. Setiap orang punya hak untuk mengekspresikan cara berpakaian, entah itu terbuka ataupun tertutup. Mereka tak pernah malu akan pakaian yang dikenakan. Pembatasan dalam hal pergaulan tidak begitu ketat, kumpul kebo ataupun perilaku seks bebas seakan bukan hal tabu. Meskipun begitu, masyarakat dikenal bersifat individualisme, lebih mementingkan diri sendiri.
            Perbedaan budaya barat dan timur juga terletak dalam penyediaan fasilitas, penggunaan teknologi dan pemanfaatan waktu. Fasilitas publik tersedia dalam jumlah yang memadai, menjangkau semua elemen masyarakat. Kemajuan teknologi sangat terasa di beberapa sektor. Penganut budaya barat punya prinsip, time is money, dimana waktu benar-benar dihargai.

·       Budaya Timur
            Budaya timur mempunyai etika moral dan adat istiadat yang lebih ketat, namun dalam penyelesaian masalah sedikit lebih rumit. Beragam adat istiadat masih dijunjung tinggi oleh masyarakat bahkan bersanding dengan hukum negara. Orang penganut budaya ketimuran sedikit terbelit-belit dalam menyelesaikan masalah dan tertutup.
            Perbedaanbudaya barat dan timur tampak jelas dari pergaulan dan gaya berpakaian. Orang penganut budaya ketimuran masih menjunjung tinggi masalah kesopanan dalam berpakaian, lebih tertutup dan tak terlalu terbuka. Penganut budaya ketimuran tidak menyukai pergaulan yang terlalu bebas dan merusak moral, namun mereka termasuk golongan masyarakat yang ramah dan gemar gotong royong.
            Penganut budaya ketimuran sering terlena dengan waktu, tak dimanfaatkan dengan baik. Kemajuan teknologi tergolong sedikit lambat dan kurang merata, begitu juga ketersediaan fasilitas publik yang masih terbatas untuk beberapa kalangan saja.

·         Kesimpulan Perbedaan Antara Budaya Barat Dan Timur
            Perbedaan budaya barat dan timur tampak jelas dari beragam aspek, keduanya saling berseberangan satu sama lain. Budaya barat sering dipandang negatif oleh penganut budaya ketimuran, namun unggul di sektor teknologi. Budaya timur sering dipandang kaku oleh penganut budaya kebaratan, namun unggul dalam hal moral, sopan santun dan adat istiadat.




Sumber : http://apaperbedaan.blogspot.com/2014/04/perbedaan-antara-budaya-barat-dan-timur.html




Sabtu, 01 November 2014

Kesenjangan Sosial


Pendahulan
I.1 Latar Belakang
Sekarang ini secara kenyataan di Indonesia masih terdapat kesenjangan sosial di dalam masyarakat. Indonesia memiliki jumlah penduduk yang tidak sedikit jumlahnya. Hal ini dikarenakan Indonesia terdiri atas pulau-pulau dan beragam suku dan budayanya. Jumlah penduduk yang banyak ini tentunya menimbulkan banyak masalah, antara lain kemiskinan, masalah pendidikan, dan lain-lain.
        Hal-hal simpel yang seperti itulah, yang memicu timbulnya kesenjangan sosial di dalam kehidupan masyarakat. Biasanya orang-orang yang berada di kalangan atas lah yang membuat jarak dengan sesama.
salah satu kesenjangan sosial nya kemiskinan. Penyebabnya antara lain kurangnya rasa kepedulian terhadap sesama, terlebih lagi bagi mereka yang mempunyai kelebihan di bidang ekonomi, yang masih kurang akan rasa kedermawanan nya. Dengan meningkatkan kedermawanan bisa dijadkan salah satu upaya  untuk mengurangi kesenjangan sosial,  dan butuh nya keterlibatan antar sesama.

I.2  Identifikasi Masalah
1.  Siapa saja yang teribat dalam hal kesosialan?
2. Bagaimana mengatasi kesenjangan sosial dalam masyarakat?





Pembahasan
Kesenjangan sosial merupakan salah satu masalah yang terjadi di negeri ini. Kesenjangan sosial adalah sebuah fenomena yang terjadi pada masyarakat Indonesia dan masyarakat di dunia yang disebabkan oleh perbedaan dalam hal kualitas hidup yang sangat mencolok. Fenomena ini dapat terjadi pada negara manapunDalam hal kesenjangan sosial sangatlah mencolok dari berbagai aspek misalnya dalam aspek keadilanpun bisa terjadi. Antara orang kaya dan miskin sangatlah dibedakan dalam aspek apapun, orang desa yang merantau dikotapun ikut terkena dampak dari hal ini,memang benar kalau dikatakan bahwa “ Yang kaya makin kaya,yang miskin makin miskin”. Adanya ketidak pedulian terhadap sesama ini dikarenakan adanya kesenjangna yang terlalu mencolok antara yang “kaya” dan yang “miskin”. Banyak orang kaya yang memandang rendah kepada golongan bawah,apalagi jika ia miskin dan juga kotor,jangankan menolong,sekedar melihatpun mereka enggan.
 Salah satu upaya mengurangi kesenjangan sosial dalam lampiran Kabar berita yang tersedia adalah dengan menumbuhkan rasa kedermawanan dan menjadikan kedermawanan itu sebagai tradisi. Salah satu pengusaha pendiri Tahir Foundation, Dato Sri Tahir yang berupaya mewujudkan kedermawanan sosial di Indonesia itu ingin filantropis menjadi budaya di Indonesia.
Semangat dan kerja filantropis di Indonesia memang belum sekuat seperti di Negara maju, meski sebenarnya kerja filantropis sangat membantu memberi harapan bagi mereka yang belum beruntung.
Menurut lampiran Kabar berita yang dibahas Guru Besar Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Indonesia, Bambang Shergi Laksmono mengatakan filantropisme sendiri akan mulai terasakan ketika seseorang yang memiliki materi berusaha mencari makna yang lebih dalam kehidupannya melalui aktivitas kemanusiaan.


Sementara itu di satu sisi, angka kemiskinan masih cukup tinggi di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat terdapat 28 juta lebih penduduk yang hidup dalam kemiskinan. Di sisi lainnya, anggaran negara untuk memberantas kemiskinan masih terbatas, maka kedermawanan dibutuhkan

·        Pihak – pihak yang terlibat
1.      Masyarakat.
2.      Pemerintah.
3.      Orang – orang yang mampu dalam bidang ekonomi.
4.      Para ahli di bidang sosial ekonomi.

·        Solusi Pemecahan
Sesuai masalah di atas maka solusi pemecahaan untuk mengurangi kesenjangan sosial dan memperkecil angka kemiskinan diperlukan:
1.      Meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama.
2.      Menjadikan kedermawanan sebagai tradisi
3.      Penambahan anggaran Negara untuk mengentaskan kemiskinan
4.      Memberikan motivasi semangat kerja untuk meningkatkan produktivitas rakyat Indonesia, sehingga dapat meningkatkan pendapatan per kapita.
5.      Menumbuhkan semangat kedermawanan bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat yang sudah mampu di bidang ekonomi, sehingga bisa dirasakan manfaatnya bagi rakyat yang ekonominya lemah.
6.      Memperbanyak lembaga-lembaga sosial baik dari pemerintah maupun dari swadaya masyarakat, untuk lebih mempercepat pemerataan di bidang sosial.
7.      Membuka lapangan kerja baru, sehingga member peluang yang lebih banyak kepada tenaga-tenaga kerja.


Penutup
II.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, penulis dapat member kesimpulan, yaitu sebagai berikut:
             Kesenjangan sosial terjadi akibat banyaknya rakyat miskin dan pengangguran di Indonesia dll. Banyaknya kemiskinan inilah yang menjadi tombak bagaimana kesenjangan sosial bisa terjadi. Dibutuhkan keterlibatan antar sesama manusia dan juga  bantuan keterlibatan pemerintah. Ada beberapa solusi pemecahan yang bisa dilakukan diantaranya :
1.       Meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama.
2.      Penambahan anggaran Negara untuk mengentaskan kemiskinan
3.      Memberikan motivasi semangat kerja untuk meningkatkan produktivitas rakyat Indonesia, sehingga dapat meningkatkan pendapatan per kapita.
4.      dll

II.2 Saran
Berdasarkan sajian data sosial diatas saran kami apabila usaha – usaha dalam pemecahan solusi dilaksanakan dengan sungguh sungguh terarah dan secara terus menerus dan menjadikan kedermawanan sebagai tradisi. Diharapkan dapat mengurangi kesenjangan sosial bagi masyarakat Indonesia di masa depan.






Daftar Pustaka
http://ayuyadian.blogspot.com/2013/10/makalah-tentang-kesenjangan-sosial-di.html









Rabu, 29 Oktober 2014

Kebudyaan dan Kepribadian

Kebudayaan dan Kepribadian

                Berbagai penelitian mengatakan bahwa teradapat hubungan antara corak kebudayaan dan corak kepribadian anggota-anggota masyarakat. Ada opini bahwa kebudayaan suatu bangsa cermin kepribadian bangsa tersebut. Jika dilihat dari sisi sikap pemilik kebudayaan tersebut, manakala pemilik kebudayaan itu menganggap segala sesuatu yang terangkum dalam kebudayaan tersebut sebagai sesuatu yang logis, selaras, dan serasi dengan kodrat alam, tabiat manusia, dan sebagainya.
                Sifat-sifat kepribadian yang berakar dari adat istiadat dan ajaran agama pada suatu kelompok masyarakat dapat dikukuhkan sebagai hukum adat. Selain itu, ciri-ciri kepribadian suatu kelompok masyarakat, juga tercermin dalam penampilan hidup sehari-hari. Kepribadian bangsa Indonesia yang ramah tamah, suka menolong, memiliki sifat kegotongroyongan, adalah ciri umum dari sekian banyak suku bangsa yang berada di indonesia dan terpatri menjadi ciri khas kepribadian bangsa Indonesia.

                Berbicara tentang kebudayaan sangat erat kaitannya dengan kepribadian seseorang. Budaya dan keperibadian bagaikan dua sisi mata uang tidak bisa dipisahkan. Dimana budaya yang baik selalu mempengaruhi pribadi yang baik, kemudian budaya buruk selalu mempengaruhi pribadi yang buruk juga. Disamping itu kadang kala lingkungan menjadi hal utama yang dapat mempengaruhi baik buruknya budaya seseorang. Kita ambli contoh di Papua memilki berbagai kebudayaan yang berbeda dengan daerah lainnya, sehingga dengan sendiri kepriabadian mereka juga agak berbeda dan unik.

                Hal ini dapat dikatakan melihat budaya Papua yang agak keras dan unik. Sehingga keperibadian yang terbentukpun agak unik dan berbeda. Contoh budaya potong jari. Yang telah lama turun-temurun diterapkan di Papua, bahkan menjadi budaya (kebiasaan) yang lumrah untuk dihilangkan walaupun kelihatannya agar buruk dan tidaks sesuai baik norma agama maupun norma hukum.
Contoh pengaruh budaya terhadap keperibadiaan yang lainnya dapat kita petik dari kehidupan masyarakat suku dayak di daerah pedalaman Kalimantan. Yang sebagaimana hidupnya sangat memperihatinkan dan mengenaskan. Bagi mereka memakai anting sebanyak-banyaknya ditelinga baik pria maupun wanita merupakan suatu hal yang biasa, padahal hal sangat mengelikan dan menakutkan. Yang lebih parahnya lagi hal ini telah melanggar berbagai norma-norma yang telah tertera.
                Baik masyarakat yang hidup di Papua maupun Kalimantan memilki budaya yang unik dan berbeda. Keunikan kebudayaan mereka membuat cara hidup termasuk kepribadiaan mereka sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan yang mereka milki, pengaruh itu dapat kita lihat masyarakt Papua selalu hidup dan berbbudaya dengan istilah mengorbankan apapun yang mereka milki unutk seseorang yang mereka miliki dan sayangi. Sama halnnya juga dengan orang Kalimantan.


                Era yang berkembang ini banyak masalah atau pengaruh yang bisa terjadi disebabkan budaya yang tidak mendukung. Ketika pengaruh budaya buruk mempengaruhi kepribadiaan seseorang maka dengan sendirinya berbagai masalah yang tidak di inginkan akan terjadi secara terus-menerus.
Nah yang menjadi tantangan untuk kita, apa yang harus kita lakukan agar permasalahan yang sering timbul ditengah masyarakt akibat pengaruh budaya yang buruk dapat disingkirkan secara perlahan. Menyingkirkan budaya buruk yang dimaksdukan disi adalah bagaimana cara kita tidak menerapkan budaya-budaya lama yagn telah nyata-nyata tidak sesuai dengan norma-norma maupun adat istiadat.

Menjadi tantang unutk kita apakah kita berani mengambil resiko dengan cara tidak mengikuti dan menerapkan berbagai budaya buruk yang kita lihat dapat mempengaruhi kebudayaan kita. Dan memberitahukan kepada setiap orang bahwa budaya yang buruk harus dibuang dan dilenyapkan.
Melenyapkan dan menyingkan budaya yang buruk bukanlah hal yang mudah, layakanya kita membalik telapak tangan. Tetapi butuh usaha, kerja keras dan kemauan yang besar untuk merubah itu.  Semoga hal ini dapat di atasi dengan baik.

Sangat disayangkan kalau kita memahami budaya hanya dari sisi yang sempit. Oleh karena itu perlulah kita memandang budaya secara luas agar pemahan dan pengertiannya pun tidak salah. Di dunia ini banyak ahli yang hidup, sehingga rasanya perlu kl kita lihat beberapa pendapat yang mereka kemukakan dalam hal ini tentang kebudayaan.

Definisi budaya sendiri menurut koentjaranigrat menyebutkan bahwa kata kebudayaan berasal dari kata sansekerta yang artinya buddhaya yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal. Dengan demikian, kebudayaan bisa diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan akal.
Selain itu beberapa tokoh seperti:
·         E.B. Taylor mengukapkan budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hokum, adapt istiadat, serta kebiasaan lainnya yang dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
·         Linton juga mengukapkan budaya adalah keseluruhan pengetahuan, sikap, dan pola perilaku yang merupakn kebiasaan yang dimilki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu.
·         menurut Kluckhon dan Kelly pengertian budaya menutut pemahamn yang mereka milki. Yang menurutnyta budaya adalah semua rancangan hidup tercipta secara histories, baik yang eksplit maupun implicit, rasional, irasional yang ada pada suatu waktu sebagai pedoman yang potensial untuk perilaku manusia.

                Berbicara tentang kebudayaan sangat erat kaitannya dengan kepribadian seseorang. Budaya dan kepribadian bagaikan dua sisi mata uang tidak bisa dipisahkan. Dimana budaya yang baik selalu mempengaruhi pribadi yang baik, kemudian budaya buruk selalu mempengaruhi pribadi yang buruk juga.

                Disamping itu kadang kala lingkungan menjadi hal utama yang dapat mempengaruhi baik buruknya budaya seseorang. Contoh budaya potong jari. Yang telah lama turun-temurun diterapkan di Papua, bahkan menjadi budaya (kebiasaan) yang lumrah untuk dihilangkan walaupun kelihatannya agak buruk dan tidak sesuai baik norma agama maupun norma hukum.

                Contoh pengaruh budaya terhadap kepribadian yang lainnya dapat kita petik dari kehidupan masyarakat suku dayak di daerah pedalaman Kalimantan. Yang sebagaimana hidupnya sangat memprihatinkan dan menggenaskan. Bagi mereka memakai anting sebanyak-banyaknya ditelinga baik pria maupun wanita merupakan suatu hal yang biasa, padahal hal sangat mengelikan dan menakutkan. Yang lebih parahnya lagi hal ini telah melanggar berbagai norma-norma yang telah tertera. Tetapi mau bagaimana lagi, inilah budaya. Baik masyarakat yang hidup di Papua maupun Kalimantan memilki budaya yang unik dan berbeda. Keunikan kebudayaan mereka membuat cara hidup termasuk kepribadian mereka sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan yang mereka miliki, pengaruh itu dapat kita lihat masyarakat Papua selalu hidup dan berbudaya dengan istilah mengorbankan apapun yang mereka miliki untuk seseorang yang mereka miliki dan sayangi. Sama halnnya juga dengan orang Kalimantan.

                Budaya bemasyarakat memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku yang ada agar dapat meningkatkan harmonisasi dalam bermasyarakat untuk menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang. Manfaat dari penerapan Budaya bermasyarakat yang baik :
1.       Meningkatkan jiwa gotong royong
2.       Meningkatkan kebersamaan
3.       Saling terbuka satu sama lain
4.       Meningkatkan jiwa kekeluargaan
5.       Meningkatkan rasa kekeluargaan
6.       Membangun komunikasi yang lebih baik
7.       Meningkatkan produktivitas kerja
8.       Tanggap dengan perkembangan dunia luar, dll.

                Kemudian tujuan lain yang tidak kala pentingnya adalah, agar kita (mahasiswa) semakin kreatif dan mampu mengungkapkan sesuatu secara ilmiah yang dituangkan dalam bentuk makalah kali ini. Yang sebagaimana kita juga sedang dipersiapkan untuk melanjutkannya ke dalam kehidupan kita sehari-hari. 

                Dalam hal ini yang menjadi cakupan antara kebudayaan dan kepribadian adalah masyarakat. Karena kebudayaan sangat melekat didalam setiap jiwa manusia, terutama masyarakat di Negara Indonesia yang dikenal sebagai Negara dengan kebudayaan yang sangat banyak. Di Indonesia, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sangat memberi pengaruh dalam konsep hubungan Kebudayaan dengan Kepribadian. Maka ada beberapa point yang menjadi titik sasaran, antara lain adalah :
1)      Masyarakat yang Berjiwa pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi. 
2)      Bersifat terbuka dan tanggap terhadap lingkungan sekitar, serta tanggap terhadap permasalahan  masyarakat.
3)       Menguasai dasar-dasar kebudayaan sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan, dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada. Toleransi dalam bermasyarakat. 
4)      Membentuk suatu sikap dasar, kebiasaan dan nilai-nilai yang dapat memupuk kerjasama, integritas dan komunikasi dalam bermasyarakat.
                Kebudayaan dan kepribadian adalah sesuatu yang mutlak yang terdapat pada suatu masyarakat, karena tanpa kebudayaan dan kepribadian suatu masyarakat tidak akan berkembang si antara masyarakat yang satu dengan yang lain pasti terdapat kebudayaan yang berbeda pula. Karena itulah bila kita mempelajari kebudayaan orang lain kita tidak boleh memandang dari sudut pandang kebudayaan kita sendiri karena akan menyebabkan kesalahpahaman dan kerancauan.
                Masyarakat dapat mengembangkan dan menjalankan karakter budaya masing-masing dengan baik tanpa menghalangi atau membatasi perilaku asertif berkembang dalam diri masyarakat itu sendiri. Masyarakat diharapkan mampu mengekspresikan diri mereka dengan apa adanya, bersikap jujur dengan tetap dihormati orang lain, serta mampu membawa diri dalam situasi apapun tanpa adanya paksaan ataupun keegoisan dalam diri masyarakat. Dengan demikian, masyarakat bisa mengatasi tuntutan-tuntutan atau permasalahan yang datang pada masyarakat secara bijaksana sehingga terhindar dari hal-hal negatif yang bisa menjerumuskan mereka.
                Diharapkan dapat menunjang perkembangan perilaku asertif dalam diri masyarakat dengan tidak menjadikan budaya sebagai suatu penghalang. Dapat menanamkan nilai dan norma budaya dalam keluarga dan melestarikannya dengan baik, namun tetap mengembangkan perilaku asertif dalam lingkungan keluarga sehingga interaksi dalam keluarga dapat berlangsung dengan jujur dan tidak menyakiti hati orang lain, serta dapat saling menghormati. Lingkungan keluarga memiliki kedudukan penting dalam perkembangan perilaku asertif masyarakat.


Sumber :http://adityabudiharto.blogspot.com/2011/11/kebudayaan-dan-kepribadian.html


Rabu, 22 Oktober 2014

Pertumbuhan Penduduk

                Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalh penduduk khususnya. Karena si samping berpengaruuh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau Negara bahkan dunia.

                Pertumbuhan penduduk disuatu Negara sangat dipengaruhi oleh 3 hal yaitu Kelahiran (fertilitas), Kematian (mortalitas) dan Perpindahan penduduk (migrasi). Pada kesempatan kali ini kita akan mengkaji tentang ketiganya.
1.      Kelahiran (fertilitas).
Faktor kelahiran (fertilitas) merupakan tingkat pertambahan penduduk melalui kelahiran bayi disuatu wilayah pada suatu priode tertentu. Kelahiran (fertilitas) dapat dihitung dengan 2 cara yaitu:
Ø      Tingkat Kelahiran Kasar.
Tingkat kelahiran kasar atau crude birth rate (CBR) merupakan jumlah yang menunjukan angka kelahiran pada setiap 1000 orang penduduk pada priode tertentu.
Ø      Tingkat Kelahiran Menurut Umur.
Tingkat kelahiran meurut umur atau age specific birth rate (ASBR) yaitu angka yang menunjukan jumlah kelahiran setiap 1000 wanita menurut umur tertentu setiap tahun.

2.       Kematian (mortalitas).
Faktor Kematian (mortalitas) merupakan pengurangan penduduk melalui kematian disuatu wilayah pada suatu priode tertentu. Tingkat kematian (mortalitas) dapat dihitung dengan 4 cara yaitu sebagai berikut:
Ø      Tingkat Kematian Kasar.
Tingkat kematian kasar atau Crude Death Rate (CDR) merupakan jumlah yang menunjukan angka kematian pada setiap 1000 orang penduduk pada priode tertentu.
Tinggi rendahnya tingkat kematian kasar dapat digolongkan menjadi 3 yaitu:
§         Tingkat kematian digolongkan tinggi apabila angka kematian kasarnya lebih dari 20 untuk setiap 1000 jiwa.
§         Tingkat kematian digolongkan sedang apabila angka kematian kasarnya lebih dari 10-20 untuk setiap 1000 jiwa.
§         Tingkat kematian digolongkan rendah apabila angka kematian kasarnya kurang dari 10 untuk setiap 1000 jiwa.
Ø      Tingkat Kematian Berdasarkan Usia.
Tingkat kematian berdasarkan usia atau age specific death rate (ASDR) merupakan jumlah penduduk yang meningggal pada setiap 1000 orang yang berada pada kelompok usia yang sama.
Ø      Tingkat Kematian Berdasarkan Sebab.
Tingkat kematian berdasarkan sebab atau cause specific death rate (CSDR) merupakan jumlah penduduk yang meninggal karena sebab tertentu pada setiap 1000 orang penduduk, sebab tersebut seperti penyakit, kecelakaan dan sebagainya.
Ø      Tingkat Kematian Bayi.
Tingkat kematian bayi atau infant mortality rate (IMR) adalah jumlah kematian bayi lahir hidup setiap 1000 penduduk disuatu daerah pada satu tahun.

                Perpindahan penduduk (migrasi) adalah pindahnya penduduk dari satu tempat ketempat lain dan tidak terpengaruh oleh wilayah, Perpindahan penduduk (migrasi) dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
Ø      Migrasi Permanen.
                Migrasi permanen merupakan perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk menetap di tempat yang baru. Seseorang dianggap menetep apabila orang tersebut sudah bertempat tinggal di daerah tujuan selama 3 bulan dan kalau kurang 3 bulan belum dianggap menetap.
Migrasi Permanen dapat dikelompokan menjadi dua yaitu:
§        Migrasi Nasional.
                Migrasi nasional adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ketempat lain tetapi masih dalam satu wilayah Negara. Migrasi nasional dibedakan menjadi 3:
1.      Transmigrasi
                Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari pulau yang berpenduduk padat kepulau yang penduduknya tidak padat. Transmigrasi digolongkan menjadi 3 yaitu:
                - Transmigrasi umum, yaitu transmigrasi yang pelaksanaan dan pembiayaannya ditanggung oleh               pemerintah.
                - Transmigrasi swakarsa, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan atas keinginan sendiri dan biaya    ditanggung sendiri.
                - Transmigrasi khusus, yaitu transmigrasi yang dilakukan dengan tujuan tertentu, misal bedol     desa, dan sebagainya.
2.      Urbanisasi
          Urbanisasi adalah perpidahan penduduk dari daerah pedesaan kedaerah perkotaan.
3.      Ruralisasi atau Urbanisasi
                Ruralisasi adalah kebalikan dari urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota kedesa, mobilitas ini biasanya dilator belakangi karena kejenuhan tinggal di kota.
§  Migrasi Internasional.
                Migrasi Internasional adalah perpindahan penduduk dari satu Negara ke negara lain untuk menetap, migrasi internasional dibedakan menjadi 3 yaitu sebagai berikut:
                1)   Imigrasi.
                      Imigrasi adalah perpindahan penduduk masuk kesuatu Negara untuk menetap.
                2)      Emigrasi.
                         Emigrasi adalah perpindahan penduduk yang keluar dari Negara lain untuk menetap.
                3)    Remigrasi.
                  Remigrasi adalah perpindahan penduduk kembali kenegara asal setelah pindah ke Negara lain.
Ø      Migrasi Nonpermanen.
                Mobilitas nonpermanent merupakan bentuk perpindahan penduduk antar tempat tanpa adanya tujuan untuk menetap. Dua jenis mobilitas nonpermanent yaitu mobilitas komutasi dan mobilitas sirkulasi.


v Cara mengatasi / Mengurangi Ledakan Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk
1. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran.

2. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.




v Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk :
1    1.   Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.

2. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.

3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.

4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan
Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.

Sumber : http://yancsdotme.wordpress.com/2013/03/30/pertumbuhan-penduduk/


Sabtu, 11 Oktober 2014

Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar

Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan atas tiga golongan yaitu :

1. kenyataan-kenyataan sosial yang ada dala mmasyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.
2. konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elemnter saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial
3. masalah-masalh yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara yang satu dengan yang lainnya berbeda.

Berdasarkan bahan kajian seperti yang disebut diatas, dapat dijabarkan leih lanjut ke dalam pokok bahasan dan sub pokok bahasan, untuk dapat di operasionalkan.

Ilmu Sosial Dasar terdiri dari 8 Pokok Bahasan, dari kedelapan pokok bahasan tersebut maka ruang lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami adanya :
1.    Berbagai masala kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat
2.    Masalah individu, keluarga dan masyarakat.
3.    Masalah pemuda dan sosialisasi
4.    Masalah hubungan warga Negara dan Negara
5.    Masalah pelapisan sosial dan kesaman derajat
6.    Masalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
7.    Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan integrasi
8.    Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemamkmuran dan kesejahteraan masyarakat.


Sumber : http://laluilmi.blogspot.com/2009/12/ilmu-sosial-dasar-sebagai-salah-satu.html

Rabu, 08 Oktober 2014

Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Sosial Dasar (ISD) da Ilmu Pengetahuuan Sosial (IPS) kedua-duanya mempunyai persamaan dan perbedaan.

Adapun persamaan antara keduanya adalah :

a. Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan/pengajaran.

b. Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.

c. Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial danmasalah sosial.


Adapun perbedaan nya adalah :

a. Ilmu Sosial Dasar diberikan di Perguruan Tinggi, sedang Ilmu PengetahuanSosial diberikan di Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan.

b. Ilmu Sosial Dasar merupakan satu matakuliah tunggal, sedang IlmuPengetahuan Sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran(untuk sekolah lanjutan).

c. Ilmu Sosial Dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian,sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan kepada pembentukanpengetahuan dan ketrampilan intelektual.





Sumber : http://ariefsz.blogspot.com/2009/12/isd-pengertian-tujuan-isd-dan-ips.html

Selasa, 30 September 2014

Pengertian dan Tujuan Ilmu Sosial Dasar (ISD)



1. Pengertian Ilmu Sosial Dasar

o     Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkain oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dariberbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti:sejarah, ekonomi, geografi sosial, sosiologi, antropologi, psikologi sosial.

o    Ilmu Sosial Dasar merupakan suatu bahan studi atau Program Pengerjaanyang khusus dirancang untuk kepentingan pendidikan/pengajaran yang diIndonesia diberikan di Perguruan Tinggi. Tegasnya mata kuliah Ilmu Sosial Dasar diberikan dalam rangka usaha untuk memberikan pengetahuan dasardan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan gunamengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan sehingga lebih peka terhadapnya.



2. Tujuan ISD

Sebagai salah satu dari Mata Kuliah Dasar Umum, Ilmu Sosial Dasar mempunyai tujuan pembinaan mahasiswa agar :

a. Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial danmasalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat.

b. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalamusaha-usahamenanggulanginya.

c. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakatselalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya mempelajarinya)secara kritis-interdisipliner.

d. memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dandapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulanganmasalah sosial yang timbul dalam masyarakat.





3. 3 kelompok dalam ilmu sosial dasar

Untuk menjawab berbagai tantangan dan persoalan dalam kehidupanlahirlah berbagai cabang ilmu pengetahuan.

Berdasarkan sumber filsafat yang dianggap sebagai ibu dari ilmu pengetahuan, maka ilmu pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi tiga :

a. Natural Sciences (Ilmu-ilmu Alamiah), meliputi: Fisika, Kimia, Astronomi,Biologi dan lain-lain.

b. Sosial Sciences (Ilmu-ilmu Sosial), terdiri dari : Sosiologi, Ekonomi,Politik Antropologi, Sejarah, Psikologi, Geografi dan lain-lain.

c. Humanities (Ilmu-ilmu Budaya) meliputi : Bahasa, Agama, Kesusastraan,Kesenian dan lain-lain.

Mengikuti pembagian ilmu pengetahuan seperti tersebut di atas, maka Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan.







Sumber : http://ariefsz.blogspot.com/2009/12/isd-pengertian-tujuan-isd-dan-ips.html